A. Pengertian Kepemimpinan
Yang
demikian dalam kepemimpinan itu adalah sebagai
berikut :
1. Kepemimpinan itu sifatnya
sfesifik,khas,diperlukan bagi satu situasi khusus.Sebab ,dalam satu kelompok
yang melalulan aktivitas –aktivitas tertentu,punya tujuan dan peralatan
khusus,pemimpin kelompok dengan ciri-ciri karakteristiknya itu merupakan itu
fung dari situasi khusus tadi.Jelasnya,sifat-sifat utama dari pemimpin tadi harus
sesuai dan bisa diterima oleh kelompoknya,bersangkutan serta cocock pas dengan
situasi dan zaman.
2.
Pada umumnya pemimpim juaga memiliki beberapa sifst-sifat
superior,melebihi kawan-kawan lainnya ,melebihipara pengikutnya.paling seedikit
dia harus memiliki superioritas dalam satu atau dua kemauan /keahlian.
Satu -0satunya persyaratan umum yang harus
dimiliki oleh semua pemimpin dibidang apapun juga,termasuk juga pemimpin pemuda
adalah :
a. Memiliki kompetisi
teknis superior,atau
b. Memiliki keahlian dalam
bidang yang tengah digarap oleh kelompok yang bersangkutan.
- beberapa definisi mengenai kepemimpinan ialah
sebagai berikut :
a . Ordway Tead dalam
bukunya “The Art Leadership “
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang
agar bekerjasama untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
b . George R Teryy dalam
bukunya “ Princifle of menegement “
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang-orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan tujuan kelompok.
C . Howard
H Hyot dalam bukunya “ Aspek of Modern
Publik Administration “.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi
tingkah laku manusia,kemampuan untuk membimbing orang.
Dari beberapa definisi diatas dapat ditanyakan
bahwa padakepemimpinan itu tardapat unsur-unsur :
-Kemampuan mempengaruhi orang lain,bawahan atau
kelompok ;
-Kemampuan mengarahkan tingkahlaku bawahan atau
orang lain ;
-Untuk mencapai tujuan organisasi ataukelompok .
Kimbal
Young seorang profesor sosiologi terkenal dari Amerika Serikat membagi
kepemimpinan dalam : Leadership / kepemimpinan dan headhip / perkepalaan.
Leadership / kepemimpinan menurut Prof Kimbal
Young adalah bentu deminasi yang didasari atas kepemimpinan pribadi yang
sanggup mendorong atau mempengaruhi / mengajak orang lain untuk berbuat
sesesuatu,berddasarkan aksepansi / penerimaan oleh kelompoknya dan
memilikuimkeahlian khusus yang tepat dari situasi khusus. Kepemimpinan semacam
ini pada intinya bersifat informal dan selalu berkaitan demngan
kebutuhan-kebutuhan kelompok pada saat khusus dan tempat khusus pula untuk
mencapai tujuan tertentu.
- headship/
perkepalaan dikaitkan dengan kekuasaan formal yang biasa dioperasikan
secara kultural. Seorang raja, sulktan kepala suku misalnya masing-masing
memiliki kekuasaan yang secara relatif tidak bergantung pada sifat-sifat
karakteristik individu. Kedudukan mereka
mempunyai kekkuasaan, bersumber pada penerimaaqn prinsip ke kerajaan atau
kesukuan oleh masyarakat yang bersangkutan.
B. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Memimpin adalah memandu, menuntut, membimbing
membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja, mengemudikan
organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan
suvervisi/ pengawasan yang efisiendan membawa para pengikutnya kepada sasaran
yang diinginkan sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Dalam tugas-tugas kepemimpinan tercakup pula
pemberian insentiv sebagai motivasi untuk bekerja lebih giat. Intensiv material
dapat berupa uang, sekuritas fisik, jaminan sosial, jaminan kesehatn, premi,
bonus, kondisi kerja yang baik, pensiun dan fasilitas tempat tinggal yang
menyenangkan, dll. Juga bisa diwujudkan
dalam bentuk insentiv sosial, berupa pengakuan terhadap status sosial tinggi,
martabat diri, prestise, sosial dan promosi insentiv sosial disebut juga
sebagai insentiv immaterial.
C. JENIS PEMIMPIN
Dalam
kehidupan nyata kita mengenal aneka macam jenis kepemimpinan, antara lain :
1.
Kepemimpinan formal dan informal
2. Kepemimpinan dibidang keagamaan,
pendidikan, politik, ketentuan bisnis, pemerintahan, dll.
3.
Kepemimpinan dibidang swasta, dan masing-masing menangani bidang
garapanya sendiri-sendiri.
Pemimpin formal ialah orang yang oleh organisasi
tertentu ditunjuk sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan pengangkatan
resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisas, dengan segala hak
dan kewajiban yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran organisasi yang
telah ditetapkan.
Ciri-ciri pemimpin formal :
a. Atas dasar legalitas
formal dari pihak yang berwenang.
b. Harus memenuhi
beberapa persyaratan formal.
c. Ia diberi dukungan
oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya.
d. Dia mendapatkan b
alas jasa materil dan immateril tertentu.
e. Dia bisa mencapai
promosi atau kenaikan pangkat formal, dan dapat dimutasikan.
f. Apabila ada
kesalahan, dia akan dikenai sangsi dan hukum.
g. Selama menjabat di
beri kekuasaan dan wewenang.
Pemimpin informal ialah orang yang tidak
mendapatka n pengangkatan formal sebagai pemimpin namun karena memiliki
sejumlah kualitas unggul, dia mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi
kondisi psikis dan perilaku suatu kelompok atau masyarakat.
Ciri-ciri pemimpin informal :
a. Tidak memiliki
penunjukan formal sebagai pemimpin.
b. Kelompok masyarakat
yang menunjuk dirinya dan mengakuinya sebagai pemimpin.
c. Dia tidak mendapatkan
dukungan/backing dari suatu organisasi formal.
d. Tidak mendapatkan
imbalan jasa atau imbalan itu diberikan sukarela.
e. Tidak dimutasikan,
promosi, dan tidak memiliki atasan.
f. Apabila melakukan
kesalahaqn dia dapat dihukum hanya respect terhadap dirinya dapat berkurang.
D. CARA MENILAI KEBERHASILAN SEORANG PEMIMPIN
Cara menilai keberhasilan seorang pemimpin adalah
:
1. Meningkatnya hasil –
hasil produksi dan pelayanan yang dicapai organisasi.
2. Semakin rapihnya
sistem administrasi dan efektifnya manajemen.
3. Semakin meningkatnya
aktivitas-aktivitas manusiawi.
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari
produktivitas dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada
dirinya. Bila produktivitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektip,
maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedangkan apabila
produktivitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektip dalam jangka
waktu tertentu maka ia dapat disebut sebagai pemimpin yang gagal.
E. ASPEK PEMIMPIN
1. Aspek
prilaku, sikap pemimpin.
2. Penerapan
manajemen, POAC.
3.
Perlakuan terhadap bawahan.
4.
Penempatan orang.
5. Network
planing.
6.
Behaviour/ Human relation.
7.
Mempengaruhi orang lain.
8. Bisa
meyakinkan bawahan.
F. PENGARUH PEMIMPIN
Pengaruh
pemimpin –pemimpin informal ini dapat posiktif, namun juga negatif sifatnya,
demikian pula peranan sosialnya ditengah masyarakat. Peranan sosialnya dalam
memberikan pengaruh , sugesti, larangan, dan dukungan kepada masyarakat luas,
untuk menggerakan atau berbuat sesuatu, perlu mendapatkan perhatian kita,
besarnya peranan ini tergantung pada tinggi rendahnya status sosial yang
diperolehnya.
Status sosial ini pada umumnya dicapai karena
beberapa faktor dibawah ini:
1. Keturunan, misalnya
keturunan bangsawan.
2. Karena ia memiliki
kekayaan berlimpah yang dicapainya sendiri.
3. Tarap pendidikan yang
le bikh tinggi, dibanding dengan orang lain.
4. Pengalaman hidup yang
lebih banyak.
5. Sifat-sifat
kharismatik dan ciri-ciri hereditas unggul lainnya.
6. Jasa-jasa yang telah
diberikan kepada masyarakat.
G. PRINSIP KEPEMIMPINAN
Pada
prinsipnya salah satu kopmintmen kepemimpinan yang sangat mendasar adalah
komitmen-komitmen dalam mencari peluang-peluang pearubahan yang menantang
dinamika organisasi. Dengan demikian, pertumbuhan tidak terhambat, pembaharuan
muncul, kreativitas berkembang, potensi sumber daya dimanfaatkan secara
optimal, sehingga produktivitas organisasi semakin dapat ditiungkatkan secara
nyata dan bermakna.
H. KUNCI SUKSES SEORANG PEMIMPIN
Pemimpin yang berhasil ialah
seorang yang mampu menciptakan kondisi sosial sedemikian ini, sehingga setiap
orang dapat memaksimalkannya daya dan kreatifitasnya, antara lain :
1.
Organisasi kerja / karya itu pada inti hakikinya
harus merupakan sisten yang manusiawi.
2.
Manajemen dalam organisasi kerja itu pada dasarnya
harus merupakan usaha.
3.
Harus memberikan kesempatan kepada setiap warganya
untuk berkembang.
4.
Keadilan dan kesejahteraan harus merata.
Sehubungan dengan semua tadi, menjadi tugas setiap
pemimpin yang akan berkaitan dengan pengelolaan manusia untuk menciptakan
kondisi sosial yang menguntungkan bagi proses realisasi diri dari setiap
individu yang dipimpin/ dibawahi agar mereka itu menjadi produktif, efektif,
dan bisa berkembang sebagai manusia utuh.
No comments:
Post a Comment