IKHLAS
MEGHADAPI HIDUP
Berlama-lama
terlarut dalam kesedihan itu tidak baik, walaupun hari-hari terasa kelabu tapi
inilah jalan takdir hidup yang telah disepakati. Bahagia ada batasnya yakni
kesedihan, bahagia tercipta karena ada sedih yang mendampinginya, tidaklah
kesulitan datang melanda melainkan ada kemudahan yag mengiringinya. Alloh
berfirman dalam surat Al-Insyiroh ayat 5-6
Artinya;
“karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyiroh, Ayat 6-7)
kita harus yakin dengan
keadaan hidup seperti apapun, baik itu suka ataupun senang. Semua adalah ujian
atau cobaan bagi seorang hamba.
Firman Alloh
Artinya:
“Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”
(Q.S Al-Mulku, Ayat 2)
Alloh menciptakan kehidupan
dan kematian adalah sebagai ujian untuk berlomba menjadi hamba yang paling
bagus perbuatannya, paling indah perangainya dan paling mulia akhlaknya. Alloh
tidak menilai hamba dari kecantikan atau ketampanannya, hartanya, kedudukan
pangkatnya tetapi Alloh hanya menilai ketulusan hambanya dalam melaksanakan
titah-Nya yakni mengabdi kepada-Nya.
Suka dan duka merupakan
efisode kehidupan yang harus dilalui oleh seorang manusia yang terlahir ke
dunia. Ingatlah Alloh ketika bahagia niscaya Alloh akan mengingat ketika
menderita. Utamakanlah pandangan Alloh daripada pandangan manusia, karena baik
dalam pandangan manusia belum tentu baik dalam pandangan Alloh, namun
sebaliknaya apabila menurut pandangan Alloh baik, yakinlah menurut pandangan
makhluk juga baik. Hanya orang-orang yang membangkanglah yang mengatakan kurang
setuju dengan batas-batas atau aturan yang telah digariskan Alloh melalui kitab
suci-Nya dan para Rosul-rosul-Nya.
Hidup didunia hanya
sementara, sekedar mampir dan melaksanakan ujian dari Alloh, maka janganlah
terperdaya dan terpesona oleh kemilau dunia, karena Akhirat adalah tempat
pulang kita, alam yang kekal nan abadi. Orang-orang yang lulus dalam ujiannya
ketika didunia maka ditempatkan dalam seindah-indah tempat bersama keridloan
Alloh yakni di Surga. Sebaliknya, orang–orang yang tidak lulus atau para
pembangkang terhadap hokum Alloh, maka ditempatkan dalam seburuk-buruk bersama
murkanya alloh yakni di Neraka.
Jadi, kesedihan atau
kebahagian yang kita alami merupakan efisode kehidupan yang pasti dilalui,
sebagai ujian bagi seluruh hamba untuk menentukan sang pemenang, yakni hamba
yang paling bagus amalnya. Yakni amalan atau pekerjaan yang dilandasi dengan
rasa keikhlasan menerima titah dari Alloh swt. ‘’sebaik-baik amal adalah yang
kerjakan secara ikhlas”
No comments:
Post a Comment