Wednesday, April 10, 2013

IKHLAS MEGHADAPI HIDUP



IKHLAS MEGHADAPI HIDUP
Berlama-lama terlarut dalam kesedihan itu tidak baik, walaupun hari-hari terasa kelabu tapi inilah jalan takdir hidup yang telah disepakati. Bahagia ada batasnya yakni kesedihan, bahagia tercipta karena ada sedih yang mendampinginya, tidaklah kesulitan datang melanda melainkan ada kemudahan yag mengiringinya. Alloh berfirman dalam surat Al-Insyiroh ayat 5-6
  
Artinya; “karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al-Insyiroh, Ayat 6-7)
kita harus yakin dengan keadaan hidup seperti apapun, baik itu suka ataupun senang. Semua adalah ujian atau cobaan bagi seorang hamba.
Firman Alloh
  
Artinya: “Dialah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Q.S Al-Mulku, Ayat 2)
Alloh menciptakan kehidupan dan kematian adalah sebagai ujian untuk berlomba menjadi hamba yang paling bagus perbuatannya, paling indah perangainya dan paling mulia akhlaknya. Alloh tidak menilai hamba dari kecantikan atau ketampanannya, hartanya, kedudukan pangkatnya tetapi Alloh hanya menilai ketulusan hambanya dalam melaksanakan titah-Nya yakni mengabdi kepada-Nya.

Suka dan duka merupakan efisode kehidupan yang harus dilalui oleh seorang manusia yang terlahir ke dunia. Ingatlah Alloh ketika bahagia niscaya Alloh akan mengingat ketika menderita. Utamakanlah pandangan Alloh daripada pandangan manusia, karena baik dalam pandangan manusia belum tentu baik dalam pandangan Alloh, namun sebaliknaya apabila menurut pandangan Alloh baik, yakinlah menurut pandangan makhluk juga baik. Hanya orang-orang yang membangkanglah yang mengatakan kurang setuju dengan batas-batas atau aturan yang telah digariskan Alloh melalui kitab suci-Nya dan para Rosul-rosul-Nya.
Hidup didunia hanya sementara, sekedar mampir dan melaksanakan ujian dari Alloh, maka janganlah terperdaya dan terpesona oleh kemilau dunia, karena Akhirat adalah tempat pulang kita, alam yang kekal nan abadi. Orang-orang yang lulus dalam ujiannya ketika didunia maka ditempatkan dalam seindah-indah tempat bersama keridloan Alloh yakni di Surga. Sebaliknya, orang–orang yang tidak lulus atau para pembangkang terhadap hokum Alloh, maka ditempatkan dalam seburuk-buruk bersama murkanya alloh yakni di Neraka.
Jadi, kesedihan atau kebahagian yang kita alami merupakan efisode kehidupan yang pasti dilalui, sebagai ujian bagi seluruh hamba untuk menentukan sang pemenang, yakni hamba yang paling bagus amalnya. Yakni amalan atau pekerjaan yang dilandasi dengan rasa keikhlasan menerima titah dari Alloh swt. ‘’sebaik-baik amal adalah yang kerjakan secara ikhlas”

No comments:

Post a Comment


ARTIKEL TERKAIT:



Manajemen
1. Kepemimpinan
2. Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow